Selasa, 20 November 2007
WAYANG KULIT: Adikarya Disain Nusantara
Kiranya bukan sovinisme (chauvinisme) yang mendorong kita untuk mengatakan bahwa wayang kulit itu suatu bentuk seni yang sangat indah dan menarik. Memang sungguh menarik dan menakjubkan gaya dekoratif abstrak maupun realistis ciptaan para seniman tradisional kita. Dengan daya fantasi yang luar biasa mereka jalin relung-relung lubuk keindahan alam sekitarya menjadi karya-karya penuh pesona dalam penyebaran kebudayaan sebagai komponen peradaban. Mereka merupakan orang-orang yang pandai berolah seni, yang karya-karya ciptaannya dipersembahkan kepada masyarakat untuk keperluan ibadah atau upacara ritual, untuk memenuhi kebutuhan masyarakat akan sarana upacara adat dan agama. Dengan menggunakan motif-motif relief atau patung-patung candi yang banyak terdapat di Jawa sebagai sumber, terciptalah oleh seniman-seniman tradisional bentuk-bentuk wayang yang disesuaikan dengan larangan agama Islam. Digambarkannya bentuk-bentuk manusia secara abstrak-dekoratif seperti yang terlihat pada wujud Wayang Kulit Purwa sekarang ini. Agama Islam melarang umatnya membuat sesuatu yang menggambarkan bentuk manusia, sedangkan penggambaran profil manusia seperti yang tampak pada Wayang Kulit Purwa tersebut merupakan hasil ketajaman penglihatan mata batin mereka.
